Macam Macam Sistem Operasi Berbasis CLI dan Contohnya - Hai teman-teman! Masih membahas tentang sistem operasi komputer. Kali ini saya akan menjelaskan tentang jenis jenis sistem operasi.
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa jenis sistem operasi dapat dibedakan berdasarkan antarmuka yang disajikan kepada pengguna, yaitu GUI (Graphical User Interface) dan CLI (Command Line Interface). Nah, sekarang pokok pembahasan kita adalah mengetahui tentang macam-macam sistem operasi berbasis CLI.
Yuk kita lanjutkan....
Namun sebelum melanjutkan silahkan baca artikel pengertian sistem operasi komputer dan fungsinya
Macam Macam Sistem Operasi Berbasis CLI dan Contohnya
Pengembangan sistem operasi berbasis CLI atau berbasis teks dimulai ketika komputer generasi kedua hadir, di mana komputer termasuk sistem operasi menggunakan floppy disk pada komputer pribadi (PC).
Saat ini, ternyata penggunaan sistem operasi berbasis CLI masih diperlukan. Biasanya sistem operasi ini digunakan untuk orang yang pekerjaannya terkait dengan TI, mulai dari administrator jaringan, programmer, dan pekerjaan TI lainnya. Macam Macam Sistem Operasi Berbasis CLI dan Contohnya
Ada beberapa sistem operasi yang memiliki antarmuka berbasis CLI, termasuk yang berikut:
1. DOS (Disk Operating System)
 |
| Ms dos adalah salahsatu Sistem Operasi Berbasis CLI dan Contohnya |
Saat ini, istilah DOS adalah istilah yang umum digunakan untuk menyatakan bahwa laptop tidak memiliki OS yang diinstal. Padahal di masa lalu, peran DOS cukup besar untuk komputer kuno. DOS sendiri terdiri dari beberapa jenis, termasuk:
IBM PC-DOS (singkatan dari Mesin Bisnis Internasional Personal Computer Disk Operating System). Sebenarnya OS ini dibuat oleh Microsoft, tetapi OS ini sengaja dimodifikasi untuk digunakan oleh komputer PC IBM.
Selain itu, IBM juga mengeluarkan PC DOS, DOS yang dibeli dari Microsoft untuk komputer IBM berdasarkan prosesor Intel 8086.
Sementara Microsoft sendiri juga memiliki DOS di luar IBM, yaitu MS DOS, di mana versi DOS dijual oleh perusahaan di luar IBM.
2. POSIX
POSIX (Portable Operating System Interface for UNIX) adalah standar sistem operasi yang diprakarsai oleh Institute of Electronic and Electronics Engineers (IEEE), organisasi yang mendefinisikan semua layanan dalam sistem operasi.
Perangkat lunak yang mendukung POSIX dapat dijalankan dari satu sistem ke sistem lain dengan mudah. POSIX adalah dasar dari sistem operasi UNIX.
Meski begitu, POSIX juga dibuat agar sistem operasi lain bisa menerapkan standar POSIX. Standarisasi POSIX ini telah dilakukan sejak tahun 1985. Nomor standar resmi adalah IEEE 1003, kemudian menjadi standar internasional dengan nomor standar ISO / IEC 9945.
Nama POSIX sendiri diusulkan oleh Richard Stallman, sebagai tanggapan atas permintaan IEEE untuk nama OS yang mudah diingat. POSIX menentukan antarmuka antara pengguna dan perangkat lunak pada sistem operasi yang terkandung dalam 15 dokumen.
Antarmuka pengguna standar di POSIX disebut Korn shell, yang digunakan untuk memasukkan baris perintah. Program dari pengguna lain juga dapat dimasukkan dalam standar ini, seperti awk, ed, echo, dan program lainnya.
POSIX juga membuat definisi pustaka API standar untuk untaian (POSIX Thread) yang banyak digunakan dalam sistem operasi modern. Sementara itu, layanan tingkat program yang termasuk dalam standar POSIX adalah input / output dasar seperti file, terminal, dan jaringan. POSIX juga menentukan cara menguji aplikasi yang dapat mendukung POSIX atau tidak. Metode ini dikenal sebagai POSIX Confirmance Test Suite (PCTS).
3. Linux
Linux adalah sistem operasi berbasis UNIX yang dapat berjalan pada perangkat keras PC berbasis x86 Intel. Linux dikembangkan berdasarkan standar yang ditetapkan oleh UNIX, sehingga kemampuannya sama dengan UNIX.
Itu artinya, Linux juga memiliki kemampuan sebagai server atau workstation seperti halnya UNIX. Awalnya, Linux hanya bisa berjalan di platform Intel x86, termasuk AMD Cyrix dan platform lainnya.
Hingga saat ini, pengembangan Linux didukung oleh lisensi yang digunakan oleh Linux, yaitu GNU GPL (GNU General Public License.
Lisensi memungkinkan perangkat lunak (termasuk sistem operasi) untuk digunakan dan didistribusikan secara bebas, di mana pengguna atau penerima perangkat lunak memiliki hak untuk menerima kode sumber perangkat lunak dan hak yang diizinkan oleh penulis asli. Itu sebabnya, Linux adalah salah satu sistem operasi open source paling populer hingga saat ini.
Perangkat lunak ini dapat dimodifikasi atau digunakan dalam perangkat lunak lain, di mana lisensi dari perangkat lunak yang telah diubah atau perangkat lunak baru masih mengacu pada lisensi GNU GPL.
Pencipta kode sumber asli dari perangkat lunak hanya bertanggung jawab atas kode sumber yang dibuatnya dan tidak bertanggung jawab atas konsekuensi yang disebabkan oleh perubahan perangkat lunak.
Penyebaran perangkat lunak yang telah diubah juga harus menyertakan pembuat asli, kode sumber, kode perubahan yang ditambahkan, dan orang yang bertanggung jawab atas perubahan tersebut.
Dengan GPL, bukan berarti tidak mengizinkan perangkat lunak untuk dikomersialkan (harga jual), setidaknya biaya pengguna dapat dikumpulkan dari biaya salinan media distribusi.
Sekian ulasan kami kali ini seputar macam-macam sistem operasi berbasis CLI. Semoga ulasan yang kami bahas kali ini bisa bermanfaat untuk Anda.
0 komentar:
Posting Komentar